Minggu, 18 Desember 2011

Contoh Resensi Yang Baik


KATA PENGANTAR

            Dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas membuat resensi terhadap sebuah karangan yang diberikan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMAN 1 Mandirancan.
            Resensi ini berjudul “Tekad bukan Nekad” yang berisi tentang penilaian terhadap sebuah novel yang berjudul “9 Matahari”, yang menceritakan tentang tekad seorang gadis dalam mencapai cita-citanya.
Saya menyadari bahwa resensi ini belum tentu dianggap benar oleh semua pihak. Oleh karena itu, kritik dan saran oleh semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan Resensi ini.
Akhir kata, terlebih dahulu saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf bila ada salah-salah kata. Semoga Resensi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Terima Kasih.

                                                                        Kuningan, 12 Desember 2011

                                                                                    Penyusun



                                                                                    Suhendra
           

DAFTAR ISI

1.      KATA PENGANTAR 1
2.      DAFTAR ISI 2
3.      PENDAHULUAN
3.1.   Isi Novel 3
3.2.   Tujuan Pengarang 3
3.3.   Tujuan Penyusunan Resensi 3
3.4.   Manfaat Novel 3
3.5.   Manfaat Resensi 3
3.6.   Sasaran 3
4.      PEMBAHASAN
4.1.   Sinopsis 4
4.2.   Identitas Buku 5
4.3.   Isi Resensi 5
5.      PENUTUP
5.1.   Kesimpulan 7
5.2.   Saran 7
5.3.   Daftar Pustaka 7

PENDAHULUAN

3.1. Isi Novel
            Novel ini berisikan tentang perjuangan seorang gadis dalam menggapai cita-citanya menjadi seorang sarjana, walaupun keluarganya tidak tergolong mampu atau dapat disebut pas-pasan. Diselingi dengan berbagai permasalahan, namun dengan tekad yang kuat, dengan cara berhutang kepada banyak orang, akhirnya dia dapat mencapai cita-citanya tersebut.
3.2. Tujuan Pengarang
  • Menuliskan imajinasi yang ada dipikiran pengarang dan mengembangkan cerita itu ke dalam sebuah paragraf (sebuah buku)
  • Memberikan efek emosional, membuat seseorang termotivasi bahkan terhibur
  • Khususnya untuk para siswa yang ingin melanjutkan ke Perguruan tinggi
3.3. Tujuan Penyusunan Resensi
  • Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia
  • Untuk menambah wawasan dan mengasah kemampuan untuk membuat resensi
  • Untuk melatih diri dalam bekerja dan kami ingin memberitahukan kepada seluruh masyarakat tentang isi novel ini layak atau tidak untuk dibaca
3.4. Manfaat Novel
Novel ini bermanfaat bagi semua masyarakat khususnya orang-orang yang ingin berkuliah. Selain itu, untuk mengetahui cerita kehidupan para calon mahasiswa dalam mencapai cita-citanya menjadi sarjana.
3.5. Manfaat Resensi
            Resensi ini bermanfaat agar pembaca dapat mengetahui sebagaimana layaknya novel ini untuk dibaca. Dan juga, agar pembaca dapat menaruh minat untuk membaca novel tersebut.
3.6. Sasaran
            Ditujukan kepada semua masyarakat khususnya bagi yang ingin berkuliah.



PEMBAHASAN

4.1. Sinopsis
“Aku memang berhasil lulus kuliah. Bukan hanya membawa ilmu, tapi juga utang kuliah. Utang atas nama diriku, bukan orang tuaku. Utang atas nama semua ilmu yang kuserap dari bangku kuliah dan kepingan pengalamannya. Utang atas pembentukan karakter diri. Semua itu adalah tanggung jawab pribadi atas sebuah impian. Semua itu juga adalah harga yang harus aku tukar dengan sebuah pengalaman duduk di bangku kuliah dan sejuta pengalaman berharga lainnya. Aku tidak merasa jumlah dan kewajiban itu sebagai beban karena aku tahu harga itu memang pantas untuk aku jadikan ”investasi” hidupku.” 

Temui Matari Anas, mahasiswi yang terlalu tua dengan teman-teman seangkatannya, namun punya tekad menakjubkan menjadi sarjana dan berguna bagi diri sendiri, keluarga, dan orang-orang sekitarnya. Meski keluarganya gagal membiayai kuliah karena terlalu miskin dan secara emosional sedang labil, dia berusaha mandiri, bertahan dengan energi positif yang luar biasa. Keadaan memaksa dia utang ke sana-kemari pada banyak orang, teman-teman, sampai ibu pemilik warung makan di dekat tempat kosnya. Dia belajar pada kehidupan, pada orang-orang yang bisa dijadikan teladan, pertemanan, kesetiaan, dan kasih sayang orang-orang yang mencintainya. Meski pada akhirnya kuliah hingga lulus itu penting, lebih penting lagi ialah integritas, yang ditempa oleh kehidupan dan kedewasaan dalam memandang masalah.

Novel ini pantas direkomendasikan pada semua mahasiswa baru, kalangan perguruan tinggi, dan orangtua dengan ekonomi kelas bawah yang punya anak kuliah. Kesulitan dan kepanikan yang dihadapi Matari begitu terasa, termasuk perasaannya menanggung utang dan rasa malu, ketar-ketir menghadapi ujian kuliah dan hidup. Mungkin bagi mahasiswa dan orangtua dari golongan ekonomi kelas mapan, kesulitan itu sulit dibayangkan dan terlalu melankolis; tapi keberanian Matari mengambil risiko dan berhati-hati atas pilihan dan mencoba bersikap, masih mampu membuat orang terkesan oleh karakternya. Bagian yang memperlihatkan kesukaran hidup, misalnya saat Tari kesulitan dapat uang untuk bayaran dan penghidupan, menurut saya mengharukan dan emosinya kena sekali.
4.2. Identitas Buku
  • Judul buku : 9 Matahari
  • Penulis : Yuli Anita
  • Penerbit : Grasindo
  • Cetakan : ke 3 (2009)
  • Tebal buku : 350 Halaman
4.3. Isi Resensi
Orang yang mengatakan bahwa pendidikan itu tidak ada hubungannya dengan kemajuan bangsa, pasti ttidak mengerti pendidikan. Pendidikan juga bukan milik orang kaya saja, jadi semua anak bangsa ikut memikul hal yang sama agar kita maju. Kita harus terus meningkatkan upaya untuk mengembangkan tanggung jawab sosial dan moral sehingga mencapai keindahan dan manisnya harapan. Terutama, mereka yang menderita karena berbagai ketidak adilan dan perampasan. Kita juga mencari cara mengekspresikan keprihatinan kita yang mendalam atas lingkungan dunia pendidikan bangsa ini. Mimpi adalah suatu yang gratis, bagilah mimpi, mipi kita dengan mereka yang karena takdirnya
tak pernah mengizinkan mengecap terlalu banyak madu.
Kita tentu pernah merasa sampai di titik terjatuh dalam hidup. Begitu banyak pertanyaan dan rasanya tidak sanggup berdiri. Tapi ternyata kalau kita sabar pada akhirnya ada saat kita tahu banyak hal menimpa kita. Ada saatnya kita mendengar jawaban Tuhan, saat matahari pada titik dimana baik secara langsung maupun tidak langsung merasakan jawaban-jawaban tuhan. Karena apapun yang terjadi dalam hidup kita termasuk kesulitan dan sebagainya. Sebenarnya bentuk kasih sayang tuhan kepada kita, dan kalau yakin kita pasti bisa melewatinya. Begitu banyak energi matahari untuk bertahan hidup tetap tersandar dan bersyukur, tak terhalang bermimpi berlari dan berlari lagi untuk menggapainya. Kisah perjuangan yang menyentuh dengan tokoh utama yang sangat gigih tulus dan sabar untuk meraih cita-citanya
.           Novel 9 matahari secara cerdas memberikan pencerahan bahwa siapa saja yang berkemauan keras ingin menimba ilmu, pasti Allah SWT akan membukakan jalan. Jalan itu tidak harus berwujud materi namun dapat berupa hal yang lebih berharga yaitu persaudaraa, makin terbukanya wawasan untuk memaknai hidup, serta kekuatan untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Kesuksesan adalah sebuah pilihan, apakah kita akan sukses atau gagal, sepenuhnya berada ditangan kita sendiri. Tentu saja tidak boleh lupa untuk disertai doa. Namun yang paling penting untuk diingatkan adalah bahwa belajar dengan tiada henti, mempunyai perencanaan yang matang, dan meraih kerja sama yang kompak dengan semua pihak, salah satu kunci sukses meraih cita-cita gemilang dimasa depan.
            Novel ini memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi siapa saja yang berdarah-darah dalam menuntut ilmu dan bagi siapa yang sedang berjuang mencukupi kebutuhan si penuntu ilmu seperti sabda Nabi Muhammad SAW; …”tinta bagi seorang pelajar, lebih suci nilainya dari pada darah seorang martir”. Buku ini membuktikanmimpi, perjuangan keteguhan dan bagaimana mencapainya.
Novel yang cerdas dan membumi merupakan sebuah balada mahasiswi pendatang dikota kembang yang sarat perjuangan dalam menemukan jati diri di belantaran kehidupan yang penuh kepura-puraan, mengingat kita lagi tentang semangat dan impian. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Dengan pikiran kita membuat dunia, sebuah keharusan bagi kaum muda untuk membacanya. Membaca novel ini seperti menemukan teman untuk meraih mimpi. Maka dari itu jika anda mencari jutaan energi positif untuk selalu menang melawan situasi terburuk sekalipun novel ini bisa menginspirasikanya.

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kesuksesan adalah sebuah pilihan, apakah kita akan sukses atau gagal, sepenuhnya berada ditangan kita sendiri.
5.2. Saran
1. Pengarang
  • Pengarang seharusnya mencantumkan data diri lengkap agar pembaca mudah memahami latar belakang kehidupan pengarang
  • Pengarang seharusnya memperjelas akhir dari cerita novelnya supaya lebih dimengerti oleh pembaca
2. Pembaca
  • Pembaca supaya mau membaca dan memahami maksud dari isi cerita dari pengarang
·        Pembaca dituntu untuk mengambil segi positif yang ada di dalam novel
5.3. Daftar Pustaka
Anita, Yuli. 2009. 9 Matahari. Jakarta: Grasindo









Contoh Biografi Bahasa Sunda


LAKSAMANA  LAUT RD. EDDY MARTADINATA

Eddy Martadinata teh pituing urang Sunda. Lahirna di Bandung, tanggal 29 Maret 1921. Ramana Raden Ruhiyat Martadinata, ari Ibuna Nyi Raden Suhaemi. Duanana oge wedalan Tasik, ngan beda kecamatan, Pa Ruhiyat ti Cisayong, ari Ibu ti Indihiyang. Duanana mibanda kasang tukang anu sarua, nyaeta lingkungan menak anu taat kana agama Islam. Nu matak, Pa Eddy Martadinata mah, salian meunang atikan ti sakola, atikan agamana oge kuat deuih.
Cita-cita jadi palaut geus tumuwuh ti jaman sakolana keneh. Nu matak sarengsena ti AMS teh, nyaeta sakola satingkat SMA jaman Walanda, nya neruskeun ka Zeevaat Technische School alias Sakola Tehnik Pelayaran, hanjakal teu bias neruskeun, kusabab eta sakola kaburu katutup lantaran kapeugat perang. Bari ngadagoan sakolana dibuka deui, pa Eddy digawe di kantor Besar Kereta Api Bandung. Basa aya beja Jepang muka deui sakolana, pa Eddy daftar deui ka Sakola Pelayaran Tinggi (SPT) di Jakarta. Kamampuhna nyangkem basa Walanda, Inggris jeung Jepang, Pa Eddy jadi siswa nu pangnyongcolangna, ku matak eta satamat ti SPT pa Eddy jadi guru bakti di SPT, malah saterusna mah kapapancenan jadi nahkoda kapal latih Dai-28 Sokwa Maru.
Kurang leuwih sapuluh bulan Pa Eddy mancen tugas di kapal latih Dai-28, awal sasih Agustus 1945 pa Eddy babareungan jeung babaturanna milu bajuang nyiapkeun kamerdekaan RI. Sanggeus Indonesia Merdeka, pa eddy milu marajian lahirna BKR laut nu engkena jadi TNI-Angkatan laut.
Pa Eddy Martadinata anu munggaran nyangking pangkat Laksamana di TNI-Angkatan laut teh. Anjeunna oge salah saurang tina dua pahlawan Nasional nu asalna ti jajaran TNI-AL. sawarehna deui nyaeta anu gugur di laut Aru teh nyaeta taya lian Yos Sudarso.
Pa Eddy Martadinata wapat tanggal 6 Oktober 1966 lantaran kacilakaan helikopter di wewengkon ruing gunung puncak.
Sanggeus pa Eddy Martadinata wapat teh, unggal poe pustaka Mangsa Karita ngamuat pamanggih katut tanggapan masarakat kana pajoangannana, ti mimiti surat pembaca, artikel, malah teu saeutik anu winangun sajak, tandaning yen pa Martadinata dipika cinta ku rakyat.